Minggu, 05 Februari 2012

Kenapa dengan dunia perfilman Indonesia? щ(ºДºщ)

Tsah! Hari ini H-8 menuju hari kasih sayang.. Well, rencana awal sebelum dinner di Citilites itu maunya nonton dulu Secaraa, ini Valentine, kita mau nonton film yang err.. rada romantis dikit lah ^^ But, what really appears in the screen (now playing dan coming soon)...

seriosly wadefaakk .. -,-

Indonesia bukannya industri perfilmannya tambah maju eh tapi malah kayak gini.. Film nya lho judulnya ngga karuan gitu. Ada rumah bekas kuburan, pocong penganten.. Eh, no way yah! Musti di salah satu adegan filmnya ada adegan xxx nya (yang berbau "xxx" gitu deh). Gitu itu yang mau ditonjolkan dari film nya itu sebenarnya apa? Adegan *anu-anu* nya apa? Terus yang mau dikejar dari film ini (tujuan si pembikin film) itu supaya ningkatin rating? Ya enggak lah! Yang ada malah rating perfilman Indonesia yang justru jeblok gara-gara maraknya film2 kayak gini.. Kemana lembaga penyensoran film nya? Kenapa nggak ada inisiatif dari para oknum industri perfilmannya Indonesia untuk mengganti genre horror-syur menjadi sesuatu yang lebih edukatif dan inspiratif? Mungkin film tentang korupsi misalnya, yang diharapkan bisa menyadarkan dan memperbaiki moral generasi muda bangsa supaya ngga meniru generasi yang suka korupsi tersebut, yang sekarang lagi duduk di kursi 9-milyar-or-whatever, ngantuk2 sambil ndengerin sidang, or maybe ndengerin (baca : kedengeran) sidang karena lagi sibuk nonton video syur di tablet PC.

Kemana nurani kalian ngelihat fakta yang terpampang di depan mata itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar